Hidup terlalu keras dan terlalu berisiko di mata banyak orang. Sebaliknya, yang lain adalah pendukung eksistensi yang kuat, menuntut keberanian yang besar dan memberikan kebanggaan yang besar, bahwa mereka siap untuk meninggalkan kesenangan rumah mereka untuk mendaki Gunung Everest dan menyatukan unsur-unsur untuk sukacita menaklukkan puncak. Apapun perspektifnya, sifat hal-hal tetap tidak berubah. Ada aturan, kebutuhan dan tugas, dan batasan, kemungkinan dan kemustahilan. Sampai kiamat, seseorang dapat menerima mereka dan memanfaatkan yang terbaik dari mereka, banyak kesenangan dan kehormatan seseorang, atau seseorang dapat melakukan yang sebaliknya dan menanggung konsekuensinya. Pilihan antara dua opsi ini adalah esensi kebebasan. Secara pribadi, saya tidak menggunakan opsi kedua: penderitaan yang ditimbulkan sendiri tanpa keraguan sedikit pun cara hidup yang menyedihkan.
Pilihan pertama, di sisi lain, adalah alternatif yang menyenangkan dan terhormat yang menurut saya menarik, meskipun menanjak. Ini berlaku untuk setiap situasi yang ditemui dalam perjalanan hidup seseorang, asalkan seseorang tidak disayangkan sampai pada titik putus asa tidak dapat mengatasinya. Jangkauan penerapan ini sesuai dengan rentang kemampuan beradaptasi seseorang. Hal ini biasanya cukup besar, meskipun kecenderungan untuk berpegang pada kebiasaan pemuasan lama bahkan setelah mereka menjadi tidak praktis atau tidak sesuai, karena perubahan situasi. Seseorang dapat disapih dari kebiasaan seperti itu ke kebiasaan baru yang memuaskan, dengan cara yang sama seperti bayi dapat disapih menjadi makanan padat. Semakin banyak perubahan yang signifikan dan seseorang enggan untuk beradaptasi dengannya, semakin proses menyapih sulit dan panjang dalam menghasilkan efek yang diinginkan. Sekali lagi, satu-satunya pilihan yang layak untuk diperhatikan adalah mengambil hal-hal ketika mereka datang dan memanfaatkan semuanya, demi satu demi satu dan demi orang lain. Kebalikannya adalah bodoh dan berbahaya, pemborosan kemanusiaan yang menyedihkan.
Secara keseluruhan, kekuatan untuk hidup dengan cara yang disesuaikan dan berpikiran tinggi dan kebebasan untuk memilih cara ini dalam preferensi untuk cara alternatif, tidak sah, adalah dasar dari kehidupan yang dibangun seseorang. Latihan kekuatan ini tidak harus berarti pengunduran berprinsip terhadap status quo. Seseorang mungkin dihadapkan dengan kejahatan yang bisa diperbaiki yang membutuhkan perjuangan untuk memperbaikinya, secara efektif dan benar. Dalam hal ini, hidup dengan cara yang tersesuaikan dan berpikiran tinggi memerlukan untuk menerima kebutuhan akan perjuangan ini dan cara-cara untuk melanggarnya, dan tidak perlu bersusah payah untuk mencapai akhir. Ikatan adalah ujian kemauan, suatu kesempatan untuk menunjukkan martabat.
Mereka juga merupakan peluang untuk menggali dan menilai sumber daya internal seseorang. Selama bertahun-tahun, saya telah memperbaiki situasi saya dan terutama sikap saya, yang negativitasnya adalah aspek yang paling tidak menguntungkan dan dapat diperbaiki dalam hidup saya. Dalam melakukannya, saya telah menemukan kekayaan saya yang sebenarnya. Alam telah memberkati saya dengan kemampuan beradaptasi untuk kebahagiaan dalam batas-batas realitas berubah saya. Menurut pengamatan saya, kapasitas ini tidak luar biasa besar, dibandingkan dengan kebanyakan orang. Saya bahkan tergoda untuk berpikir bahwa itu agak tertinggal. Sebelas tahun plus untuk beradaptasi dalam kemenangan untuk ketidakmampuan fisik saya bukanlah prestasi bagi Guinness Book of World Records!
Selama waktu itu, teka-teki kehidupan telah membingungkan saya. Namun, dengan susah payah, dengan bantuan banyak buku dan banyak pemikiran, saya telah berhasil dengan derajat untuk menjernihkannya, cukup untuk menemukan makna bagi hidup saya. Teka-teki ini sebanding dengan lumpur: Semakin lambat Anda melewatinya, semakin dalam Anda masuk ke dalamnya. Mungkin para pemikir umumnya tidak berbakat dalam seni hidup dan anugrah mereka adalah tekad bulat mereka untuk menebus kekurangan bakat ini dengan tidak mempelajari jiwa manusia. Cukup menggelikan, individu-individu yang tidak berbakat ini sering dianggap berbakat, begitu mereka telah melihat cahaya dan memantulkannya dengan banyak cermin analisis yang rumit, setelah pencarian sementara dan berlarut-larut dalam kegelapan.
Jenis kompensasi yang berlebihan ini khas dari orang-orang yang mengalami kesulitan di bidang tertentu, tetapi menolak untuk mengakuinya kalah. Meskipun ada beberapa yang berhasil di daerah ini dengan sedikit usaha, mereka berusaha dengan keras untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ini, dengan hasil bahwa mereka sering lebih baik daripada yang lain. Fitur penebusan mereka adalah kemauan keras mereka dalam menghadapi kekurangan mereka, yang mereka gunakan sebagai alasan untuk melipatgandakan upaya mereka, bukan sebagai alasan untuk menyerah. Ini adalah resep untuk kesuksesan yang layak. Mereka disiplin dan melampaui diri mereka sendiri, dan dengan bangga membalikkan keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar